Media Gathering ATR/BPN, Menteri Nusron Optimis 126 Juta Bidang Tanah Tercapai

Fuad Rizky Syahputra | Selasa, 31 Desember 2024 - 16:20 WIB


Karena sudah mendapatkan persetujuan anggaran. Salah satunya persetujuan anggaran dari program pinjaman, World Bank. Insya allah target 126 juta bidang bisa tercapai.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Dok: FIVE

Jakarta - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menggelar Media Gathering dengan tema “Catatan Akhir Tahun 2024 Kementerian ATR/BPN” bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Kegiatan tersebut di pimpin langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid yang di dampingi Wakil Menteri (Wamen) ATR/Wakil Kepala (Waka) BPN, Ossy Dermawan.

Dalam kegiatan tersebut Menteri Nusron menyampaikan banyak hal salah satunya program pendaftaran tanah sepanjang 2024 mencapai Rp 912,27 triliun yang berasal dari 9,1 juta bidang tanah yang sudah terdaftar.

Menteri Nusron mengatakan bidang tanah yang tersertifikasi dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) mencapai 3.605.520 bidang tanah dari 9.171.555 bidang tanah yang telah terdaftar sepanjang tahun 2024.

"Dari yang terdaftar 9,1 juta bidang tanah yang sudah tersertifikasi 3,6 juta bidang tanah. Jadi kira-kira ada cost spending tahun depan untuk sertifikasi yang sudah terdaftar itu ada sekitar 5,5 juta bidang tanah," kata Menteri ATR/BPN Nusron, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2024).

dari 162 juta bidang tanah yang di targetkan untuk didaftarkan sebanyak 120,9 juta bidang tanah sudah terdaftar.Hal ini dapat dilihat progres pendaftaran tanah sebelum ada dan sesudah ada PTSL mengalami kenaikan, misalnya pada periode 1961-2016 jumlah tanah yang terdaftar mencapai 46 juta bidang.

Sementara, pada 2017-2024 mencapai 74,9 juta bidang tanah. Melihat progres tersebut, Nusron menekankan akan terus melanjutkan program tersebut.

"Karena sudah mendapatkan persetujuan anggaran. Salah satunya persetujuan anggaran dari program pinjaman, World Bank. Insya allah target 126 juta bidang bisa tercapai," imbuh Nusron.

Dari total tanah yang terdaftar itu, Nusron menyebut ada tambahan nilai ekonomi mencapai Rp 912,27 triliun.

Total tersebut, berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pajak Penghasilan (Pph), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), hingga hak tanggungan.