Jakarta - PT Geo Dipa Energi (Persero), satu-satunya BUMN yang bergerak di sektor pengusahaan panas bumi, terus memperkuat kiprahnya dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
Direktur Utama Geo Dipa Energi, Yudistian Yunis, menyampaikan bahwa hingga kini perusahaan mengoperasikan tiga pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan total kapasitas terpasang sebesar 120 MW-PLTP Dieng 55 MW, PLTP Patuha 55 MW, dan PLTP Dieng Small Scale 10 MW.
“Saat ini Geo Dipa tengah melakukan pengembangan untuk PLTP Dieng Unit 2 dan Patuha Unit 2 yang masing-masing juga berkapasitas 55 MW. Direncanakan kedua PLTP tersebut akan beroperasi secara komersial di tahun 2027,” ucap Yudistian, Senin (5/5/2025).
Selain dua proyek tersebut, Geo Dipa juga menyiapkan pengembangan di wilayah Candradimuka (45 MW), Candi Umbul Telomoyo di Jawa Tengah (54 MW), serta Arjuno Welirang di Jawa Timur (237 MW).
Perusahaan ini juga dipercaya pemerintah untuk menjalankan kegiatan eksplorasi government drilling di Wae Sano (44 MW) dan Jailolo (22 MW).
Namun, di tengah ambisi ekspansi tersebut, tantangan sosial masih membayangi. Kekhawatiran masyarakat terhadap dampak lingkungan dari proyek panas bumi belum sepenuhnya hilang.
Menanggapi hal ini, Yudistian menegaskan bahwa transparansi dan pelibatan publik menjadi kunci utama perusahaan dalam membangun kepercayaan.
“Kami terus meningkatkan literasi dan edukasi kepada masyarakat. Informasi kami buka selebar-lebarnya dan masyarakat dilibatkan aktif dalam kegiatan perusahaan,” tegas Yudistian.
Komitmen terhadap prinsip Environment, Social & Governance (ESG) juga diwujudkan lewat capaian rating ESG sebesar 58 dari S&P Global dan penghargaan PROPER Hijau untuk dua unit operasionalnya di tahun 2024.
Geo Dipa juga mencatat rating C untuk aspek Climate Change dan Water Security dari Carbon Disclosure Project (CDP).
“Ini menjadi bukti nyata bahwa kami tak hanya mengejar energi bersih, tapi juga menjaga lingkungan dan sosial masyarakat sekitar,” pungkas Yudistian.