KSTI 2025, BGN Dorong Peran Strategis Ilmu Pengetahuan dalam Program Gizi Nasional

Yapto Eko Prahasta | Jumat, 08 Agustus 2025 - 09:56 WIB


Selama Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di ITB Bandung, BGN menggelar booth edukatif yang menampilkan Program Hasil Terbaik Cepat serta beragam permainan interaktif sebagai sarana pembelajaran gizi kepada pengunjung dari berbagai latar belakang.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Kepala BGN, Dadan Hindaya di acara KSTI 2025. (Dok. BGN)

Bandung - Badan Gizi Nasional (BGN) turut ambil bagian dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025, yang berlangsung di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 7-9 Agustus 2025.

Acara nasional ini mengangkat tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi,” sebagai refleksi komitmen pemerintah dalam membangun sistem pembangunan yang berbasis pengetahuan.

Dalam kegiatan ini, BGN hadir untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, sekaligus memperkenalkan berbagai kebijakan prioritas di sektor gizi. Salah satu fokus utama adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi bagian dari agenda strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun kualitas sumber daya manusia.

Kepala BGN, Dadan Hindaya, menekankan bahwa pendekatan ilmiah dan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan program MBG.

“Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi beban gizi masyarakat, tetapi juga menjadi upaya jangka panjang yang menempatkan sains dan teknologi sebagai fondasi. Setiap tahap, mulai dari penyusunan menu, pemanfaatan pangan lokal, hingga distribusi harus berbasis riset. KSTI menjadi salah satu wadah tepat untuk memperluas sinergi antar para pihak terkait,” kata Dadan. 

Selama konvensi, BGN menggelar booth edukatif yang menampilkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) serta beragam permainan interaktif sebagai sarana pembelajaran gizi kepada pengunjung dari berbagai latar belakang.

Melalui partisipasi ini, BGN menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kebijakan gizi nasional yang berbasis bukti ilmiah, dengan melibatkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat guna menciptakan generasi Indonesia yang sehat, tangguh, dan kompetitif.