Jakarta - Bertujuan melestarikan warisan budaya leluhur dan memberdayakan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat, Maskas Batik yang digagas sejak tahun 2010, terus menunjukan eksistensinya. Dan kini batik bermotif abstrak kontemporer tersebut, banyak diminati kalangan, dari mulai pejabat, selebritis, tokoh nasional hingga kaum milenial.
Digagas oleh Sukasno dan aktif produksi sejak tahun 2010, secara perlahan Maskas Batik mulai populer dan disukai masyarakat, batik tulis bergaya abstrak kontemporer ini, sudah bisa mempekerjakan sekitar 25 orang pengrajin. “Ada 25 pengrajin bahkan bisa lebih apabila banyak orderan. Dikerjakannya di Yogyakarta, butuh ketelitian dan keuletan mengerjakannya karena ini batik tulis. Begitu juga prosesnya hingga jadi kain batik dan siap untuk dijahit menjadi baju butuh proses dan waktu agak lama,” ujar Sukasno, pemilik dan penggagas Maskas Batik, kepada Majalah Five.
Menurut pria yang akrab disapa Maskas ini, dirinya merasa bersyukur, terutama di tengah pandemi Covid-19, masih bisa memberdayakan puluhan warga pengrajin batik tulis, dimana sekarang ini pekerjaan sulit dicari. “Al hamdulillah, sejak mulai produksi bisa membantu pemerintah mengurangi pengangguran. Tujuannya dari awal ingin memberdayakan para pengrajin batik, meski jumlahnya saat ini tidak banyak. Maskas Batik juga ingin turut serta dalam melestarikan warisan budaya leluhur batik, yang oleh Unesco pada 2 Oktober 2009 silam sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia,” beber pria yang dikenal ramah dan murah senyum ini.
Nama Maskas Batik sendiri, diambil dari panggilan akrabnya, Maskas. Selain itu brand ini agar mudah diingat karena terdiri dari dua penggalan kata, MasKas. Dan yang tak kalah pentingnya Maskas Batik mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh brand batik lainnya.
“Ke depannya ingin memperkenalkan Maskas Batik lebih luas lagi. Dari segi motif dan warna akan dikolaborasikan antara tradisional dan modern serta kontemporer, dengan tujuan semua kalangan bisa menyukainya, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun umum, dan tentu Maskas Batik bisa dipakai saat santai maupun di acara-acara resmi atau formal,” Maskas mengakhiri.