Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air, 23 September 2025

Redaksi | Selasa, 23 September 2025 - 20:54 WIB


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusdalops melaporkan sejumlah peristiwa bencana melanda berbagai daerah di Indonesia pada 21–23 September 2025, mulai dari angin kencang, kebakaran lahan, hingga banjir yang berdampak pada ratusan kepala keluarga.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Warga bersama BPBD dan TNI membersihkan puing rumah yang atapnya diterjang angin di Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Senin (22/9). Dok: Radar Madiun.

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) merilis laporan perkembangan situasi bencana di Indonesia periode 21–23 September 2025 pukul 07.00 WIB. Dalam periode tersebut, sejumlah wilayah dilanda bencana, mulai dari angin kencang, kebakaran lahan, hingga banjir.

Angin Kencang di Jawa Timur dan Jawa Tengah

Di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, hujan lebat disertai angin kencang pada Minggu (21/9) sore mengakibatkan kerusakan di enam desa di Kecamatan Dagangan. Sebanyak 78 kepala keluarga terdampak, dengan total kerusakan 78 unit rumah dan satu fasilitas daerah. BPBD Kabupaten Madiun bersama TRC PB masih melakukan assessment, penanganan darurat, serta pemenuhan kebutuhan dasar warga.

Sementara di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, cuaca ekstrem serupa terjadi pada Minggu (21/9) malam di Desa Pandeyan, Kecamatan Ngemplak. Akibatnya, 89 kepala keluarga terdampak, dengan enam jiwa harus mengungsi sementara. Kerusakan tercatat pada 89 unit rumah. Tim BPBD setempat melakukan kaji cepat dan penanganan pohon tumbang, serta menyiapkan bantuan lanjutan bila diperlukan.

Kebakaran Lahan di Aceh Besar

Di Aceh, kebakaran lahan terjadi di Desa Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Senin (22/9). Diduga api berasal dari pembakaran sampah tanpa pengawasan. Kebakaran melanda sekitar satu hektar lahan, namun tidak menimbulkan korban jiwa. BPBD Aceh Besar mengerahkan armada pemadam dan api berhasil dipadamkan pukul 14.01 WIB.

Banjir di Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah

Banjir juga melanda Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Senin (22/9), akibat curah hujan tinggi dan pasang air laut yang membuat Sungai Sei Besitang meluap. Sekitar 150 kepala keluarga terdampak dengan 135 unit rumah rusak. Tinggi muka air sempat mencapai 80–100 cm namun kini mulai surut. BPBD setempat melakukan pendataan dan pemantauan lanjutan.

Di Sulawesi Tengah, hujan deras memicu banjir di Desa Tibo dan Desa Kaliburu, Kecamatan Sindue Tombusa Bora, Kabupaten Donggala, Senin (22/9). Sebanyak 258 jiwa terdampak dan 66 rumah rusak. Saat ini kondisi air berangsur surut dan warga mulai membersihkan rumah mereka. BPBD terus memantau wilayah terdampak untuk mendukung pemulihan.

Imbauan BNPB

BNPB mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, mematuhi arahan petugas, dan segera melaporkan kondisi darurat melalui kanal resmi. Hal ini guna memastikan bantuan dapat tersalurkan cepat dan tepat sasaran.