Jakarta - Upaya percepatan penyaluran pembiayaan rumah subsidi terus dilakukan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Salah satu langkah strategis adalah penyelenggaraan akad massal 25 ribu unit rumah subsidi pada 29 September 2025 di Cileungsi, Bogor, yang akan dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyebut kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan target penyaluran 350 ribu unit rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tercapai hingga akhir 2025. Hingga 24 September, realisasi KPR Sejahtera FLPP sudah menembus 180.126 unit atau 51,46 persen dari target dengan nilai Rp22,35 triliun.
“BP Tapera bersama seluruh pemangku kepentingan telah melakukan berbagai langkah percepatan dalam penyaluran FLPP. Melihat capaian ini, saya optimistis target 350 ribu unit dapat tercapai di akhir tahun,” ujar Heru.
Program FLPP tahun ini didukung 41 bank penyalur dan 7.354 pengembang yang membangun rumah subsidi di 11.421 lokasi, tersebar di 33 provinsi dan 394 kabupaten/kota. Jawa Barat menjadi daerah dengan realisasi tertinggi, mencapai 41.243 unit, disusul Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten.
Heru menambahkan, dukungan penuh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) membuat penyaluran semakin tepat sasaran, termasuk menyasar kelompok non-fixed income. Hal ini memungkinkan profesi seperti pengemudi transportasi online, guru, buruh, nelayan, hingga tenaga kesehatan memperoleh akses rumah subsidi dengan harga terjangkau.
Dengan meningkatnya kuota menjadi 350 ribu unit, pemerintah berharap generasi muda, termasuk milenial dan Gen Z, juga semakin berpeluang memiliki hunian layak. Langkah ini diharapkan mempercepat tercapainya tujuan besar penyediaan rumah layak, terjangkau, dan berkeadilan di seluruh Indonesia.