Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan Program FLPP bisa diakses oleh masyarakat rendah seperti para keluarga muda maupun cleaning servis
yang penghasilannya terbatas untuk memiliki rumah subsidi. Untuk itu, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tahun ini telah menaikkan kuota rumah subsidi 350.000 unit dan membuka kesempatan luas bagi masyarakat untuk memiliki rumah layak huni.
"Di Perumahan Griya Nusa Asri di Kabupaten Demak ini saya bertemu dengan keluarga muda dan cleaning servis yang bisa memiliki rumah subsidi. Ini bukti nyata Presiden Prabowo Subianto pro rakyat di bidang perumahan," ujar Menteri PKP Maruarar Sirait di sela - sela kunjungan lapangan ke Perumahan GINA di Kabupaten Demak, Jateng, Jum'at (7/11/2025).
Pada kegiatan tersebut, dirinya bersama Kepala Kantor Staf Presiden M Qodari dan Wakil Bupati Demak Muhammad Badruddin, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dan Ketua DPD REI Jateng Harmawan Mardianto melihat langsung ke dalam unit rumah subsidi Perumahan Subsidi Griya Nusa Asri (GINA).
Di perumahan tersebut mereka berbincang dan mendengarkan suara dan keluhan langsung dari penghuni rumah bersubsidi yang mengaku ada kondisi bangunan yang rusak di eternit, dinding retak dan lantai pecah.
Lebih lanjut, kata Menteri PKP, para pejabat di Kementerian PKP dan Pemda itu harus mau mendengarkan suara dan keluhan dari rakyat. Mungkin dari ratusan rumah subsidi yang dibangun ada yang mengalami kerusakan dan ternyata pengembang perumahan GINA adalah pengembang yang bertanggung jawab dan siap memperbaiki kerusakan ringan yang ada segera.
"Tadi saya sempat diskusi langsung sama ibu-ibu yang bilang ada eternit ambrol, dinding retak-retak. Sesuai arahan Presiden, kita ditunjuk jadi pejabat harus dengar suara rakyat, kritikan dan keluhan rakyat dan harus sabar di catat dan dikerjakan. Jangan rakyat ga dikasih kesempatan bicara tapi ngakunya pejabat dan ga mau dengar suara rakyat. Kami beri nilai 7,5 untuk perumahan ini karena mau tanggung jawab perbaiki dan semoga ke depan semakin lebih baik lagi," katanya.
Menteri PKP dan Kepala Staf Presiden juga bertemu dengan Ibu Rumah Tangga Ermi yang membuka usaha warung serta Bagas Jodhi yang merupakan cleaning servis di rumah sakit.
Tak hanya itu, Menteri PKP juga memberikan bantuan dana untuk usaha warung yang ada serta kepada cleaning servis dan meminta agar mengajak teman-temannya untuk membeli rumah subsidi dengan FLPP.
"Ini bukti nyata program rumah subsidi Presiden Prabowo Subianto bisa dimiliki oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Pada kesempatan itu dirinya juga me gajak masyarakat, pengembang perumahan dari bernagai asosiasi pengembang untuk mensukseskan KUR atau Kredit Program Perumahan.
"Dari data yang ada jumlah masyarakat Jateng yang belum memiliki rumah cukup tinggi. Saya targetkan di Jatemg BP Tapera bisa menggandeng asosiasi pengembang agar 25 ribu masyarakat bisa.miliki rimah subsidi tahun ini," imbuhnya
Kepala Kantor Staf Presiden M.Qodari memberikan selamat kepada para warga karena sudah punya rumah sendiri. Dirinya menyakan ada beberapa kebijakan dalam hidup bahwa sesorang itu sudah kaya kalau sudah punya atap di kepala, bisa makan dan minum sehari 3 kali, ada kendaraan pribadi atau umum kalau mau berpergian dan anak bisa sekolah
"Program 3 Juta Rumah Presiden ini harus di dukung oleh semua pihak. Pengembang perumahan juga jangan serakahnomics yang hanya memgambil keuntungan semata tapi harus bisa membangun rumah subsidi yang berkualitas," katanya.
Wakil Bupati Demak, Muhammad Badruddin mengaku program rumah subsidi membawa banyak manfaat bagi rakyat. Pemkab Demak siap mensukseskan dan me dukung Program 3 Juta Rumah.
"Program dan kebijakan Program FLPP sangat kami inginkan harapkan. Kalau di daerah kami ada perumahan subsidi tapi ada juga rumah yang terkena bencana rob dan perlu memdapat perhatian pemerintah pusat," tandasnya.
Menurut penghuni rumah subsidi, Febriansyah Nasution beserta isterinya Ermi Nurhidayani yang merupakan keluarga muda yang memiliki satu anak sangat senang bisa tinggal di rumah subsidi. Meskipun sang suami sales di Tempo Group dan isterinya membuka warung kecil-kecilan tapi mereka mampu mengangsur KPR FLPP.
"Alhamdulillah angsuran perbulan hanya Rp 1.070.000 selama 20 tahun. Rumahnya juga nyaman dan banyak keluarga muda yang membeli rumah di sini. Terimakasih Pak Prabowo semoga program ini bisa dilanjutkan dan masa tenor KPR diperpanjang lagi boar angsurannya lebih murah lagi," katanya
Bagas Jodhi Prakoso, 27 tahun yang bekerja sebagai cleaning servis di rumah sakit di Kota Semarang yang hanya memiliki gaji sesuai UMK Rp 3,4 juta bersyukur bisa punya rumah sendiri meskipun belum berkeluarga.
"Ya awalnya saya tinggal sama orangtua dan kakak juga tinggal di perumahan ini
Jadi saya senang bisa tinggal di rumah subsidi ini dan bisa menjadi tempat tinggal setelah berkeluarga," katanya.