Bangun Kesadaran Diri Pegawai, Bimas Buddha Terapkan Program Talent-DNA

Redaksi | Senin, 27 Oktober 2025 - 21:09 WIB


Program ini dirancang untuk membantu para pegawai mengenali potensi diri dan memahami kekuatan yang dapat dikembangkan dalam mendukung tujuan organisasi. Melalui Talent-DNA, peserta diajak mengidentifikasi keunggulan individu serta membangun kesadaran diri sebagai fondasi kolaborasi yang efektif.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Dok: Istimewa.

Jakarta - Dalam rangka memperkuat kapasitas dan kualitas aparatur, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kementerian Agama menggandeng Accelerated Transformation Consulting International (ACT) dalam pelaksanaan kegiatan Assessment Life Tools Talent-DNA. Kegiatan ini digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta, pada Senin (27/10/2025).

Program ini dirancang untuk membantu para pegawai mengenali potensi diri dan memahami kekuatan yang dapat dikembangkan dalam mendukung tujuan organisasi. Melalui Talent-DNA, peserta diajak mengidentifikasi keunggulan individu serta membangun kesadaran diri sebagai fondasi kolaborasi yang efektif.

Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, menilai bahwa kesadaran dan pengelolaan potensi diri menjadi faktor penting dalam membangun birokrasi modern.

“Transformasi sumber daya manusia dimulai dari diri sendiri. Ketika kita sadar akan potensi dan batas diri, maka kerja sama akan menjadi lebih kuat,” ujarnya.

Supriyadi menjelaskan, Talent-DNA mengenalkan sepuluh potensi utama (top talent) serta lima area non-potensial (bottom talent) agar setiap pegawai memahami di mana ia bisa berkontribusi maksimal.

Sementara itu, Trainer ACT, Trie Setiatmoko (Tiko), menekankan pentingnya self awareness sebagai tahap awal menuju manajemen diri.

“Kegiatan ini bukan hanya mengenal diri, tapi juga menyiapkan langkah konkret menuju pengelolaan diri yang lebih baik,” ungkapnya.

Tiko menambahkan, fleksibilitas dan harmoni internal Ditjen Bimas Buddha menjadi modal kuat untuk mempercepat perubahan budaya kerja menuju birokrasi yang profesional, kolaboratif, dan berbasis potensi.

Dengan langkah ini, Ditjen Bimas Buddha meneguhkan komitmennya mencetak SDM berkarakter, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman.