Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memberikan dukungan kepada daerah terdampak banjir di Provinsi Aceh. Dua kabupaten, yakni Aceh Besar dan Aceh Jaya, telah menetapkan status tanggap darurat akibat hujan deras yang mengakibatkan meluapnya sungai dan genangan di permukiman warga.
Banjir yang terjadi sejak Sabtu (18/10) dini hari melanda delapan kecamatan di Aceh Jaya, meliputi 34 gampong. Sebanyak 1.776 rumah terdampak, satu sekolah dan dua jembatan rusak, serta 20 hektare lahan perkebunan terendam.
BNPB menyalurkan bantuan logistik dan peralatan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya. Dukungan tersebut mencakup perahu karet, tenda keluarga, pompa alkon, matras, selimut, terpal, dan paket sembako. Bantuan diterima langsung oleh Wakil Bupati Aceh Jaya bersama Kepala Pelaksana BPBK setempat.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan pihaknya terus melakukan pendampingan hingga masa tanggap darurat berakhir. “Normalisasi sungai dan muara menjadi salah satu fokus utama agar banjir tidak terulang,” ujarnya.
Per Kamis (23/10), kondisi banjir di sebagian besar wilayah Aceh Jaya telah surut dan aktivitas masyarakat kembali normal. Namun, beberapa infrastruktur seperti jembatan di Alue Gajah masih dalam tahap perbaikan.
Selain dukungan tanggap darurat, BNPB juga menyalurkan bantuan kendaraan operasional bagi lima wilayah di Aceh, antara lain mobil tangki air, mobil rescue, dan mobil pick up guna memperkuat kapasitas kesiapsiagaan daerah.