Viral Gaji Petugas MBG Terlambat Dibayar, Kepala BGN: Minggu Ini Tuntas

Yapto Eko Prahasta | Rabu, 12 November 2025 - 19:52 WIB


Keterlambatan disebabkan karena administrasi yang perlu diselesaikan.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. (majalahfive)

Jakarta - Sejumlah unggahan di akun media sosial Instagram resmi Badan Gizi Nasional (BGN) tengah ramai dipenuhi komentar yang mengeluhkan gaji Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum dibayarkan.

Salah satu konten soal jumlah penerima manfaat yang diunggah @badangizinasional.ri misalnya membahas seputar capaian Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah mencapai 50 persen dari target penerima manfaat.

“Hingga 10 November 2025, lebih dari 41,2 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia telah merasakan manfaatnya,” tulis keterangan unggahan tersebut.

Akan tetapi, komentar yang diberikan warganet tak selaras dengan konten tersebut. Salah satu komentar dari @lay.***** meminta agar gaji segera dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Gaji SPPI Bacth 3 tolong di bayar kan, anak istri juga butuh dikasih makan,” tulis komentar itu.

Selain itu, pengguna bernama @rah****gus21.08 juga meminta kejelasan terkait dengan gaji yang kunjung dibayarkan.

“Izin menjawab keresahan dari teman teman dan rekan rekan SPPI, ingin bertanya soal penggajian... karena banyak dari kami masih belum mendapat kan gaji untuk bulan ini, dimohon untuk arahan dan informasi terbaru soal gaji kami,tks,” tulisnya.

Atas hal tersebut, Kepala BGN, Dadan Hindayana, membenarkan adanya keterlambatan pembayaran gaji bagi para Kepala SPPG, khususnya yang tergabung dalam Batch 3. Namun, Dadan memastikan dalam minggu ini masalah keterlambatan gaji itu akan tuntas.

"Minggu ini tuntas, kami sudah geser anggaran untuk tuntas sampai Desember. Jadi bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi," kata Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (12/11).

Dadan menjelaskan para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) pada Batch 1 dan 2 statusnya sudah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka ini sudah tidak ada masalah lagi dengan gaji.

Sedangkan untuk Batch 3, karena tesnya baru bulan ini, anggarannya ada pada anggaran berbeda. Jadi, kata Dadan, ada keterlambatan beberapa hari untuk pembayaran sebab menunggu proses penggeseran anggaran.

"Tapi karena masih ada hal yang harus diselesaikan, maka sementara ini SPPI Batch 3 ini dan juga AG (petugas ahli gizi) dan AK (akuntan) masih harus digaji dengan sistem istilahnya konsultan perorangan," ucap dia.

"Jadi kami secara administrasi harus menggeser anggaran," paparnya.

Sementara itu, terkait dapur MBG di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, yang tak beroperasi karena belum dibayar. Dadan juga mengatakan hal yang sama. 

"Semua lagi dibereskan. Minggu ini beres semuanya," ujarnya.

Diketahui, ribuan siswa di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, tak mendapatkan Program MBG. Hal itu terjadi karena dapur SPPG tak menyuplai makanan.

"Ada info memang dua dapur yang berhenti beroperasi, kendalanya apa, mereka yang mungkin paham," kata Camat Menes, Usep Sudarman, Selasa (11/11).

Usep mengatakan, akibat tidak beroperasi dua dapur itu, 6.000 siswa tidak menyantap makanan MBG. Usep belum mengetahui secara detail penyebab itu terjadi, tapi berdasarkan informasi awal, ada keterlambatan pembayaran.

"Saya kurang paham, cuman memang tadi pagi saya WhatsApp mitra (MBG) itu jawabannya ada keterlambatan pembayaran dari BGN dikarenakan ada pergantian pejabat, informasi sementara katanya begitu, saya belum bisa memastikan," katanya.

Mitra BGN dari Dapur Umi Kaisar membenarkan pada hari ini tidak mendistribusikan MBG. Hal itu karena pihak BGN belum melakukan pembayaran operasional.

"Iya karena dana belum turun dari BGN. Baru hari ini kalau dapur di Menes, kalau dana sudah cair langsung operasional lagi," kata Umi.