Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan respons cepat dalam menangani rangkaian bencana hidrometeorologi yang terjadi di Sumatra Barat dan Jawa Barat pada periode 21–24 November 2025. Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang memicu banjir serta kerusakan pada permukiman warga.
Di Kabupaten Agam, BNPB mencatat banjir melanda tiga kecamatan pada Sabtu (22/11), menyebabkan 33 rumah terdampak, kerusakan fasilitas umum, hingga terputusnya akses air bersih. BNPB langsung bergerak bersama BPBD melakukan kaji cepat untuk memetakan kebutuhan darurat.
Tak berselang lama, bencana lebih besar terjadi di Kabupaten Padang Pariaman. BNPB mengeluarkan laporan lengkap mengenai kondisi lapangan: 3.076 rumah terendam, 138 hektare lahan pertanian terdampak, fasilitas publik rusak, serta 9.228 warga terdampak. BNPB turut mengoordinasikan pembukaan titik pengungsian dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi 258 warga yang mengungsi.
Sementara itu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, angin kencang pada Jumat (21/11) menyebabkan 22 rumah rusak. BNPB melalui BPBD segera melakukan asesmen dan penanganan kedaruratan.
Melihat tren cuaca ekstrem yang masih berlanjut, BNPB mengeluarkan imbauan nasional agar pemerintah daerah dan masyarakat memperkuat kesiapsiagaan. Langkah-langkah seperti memangkas pohon rawan tumbang, mengecek kekuatan bangunan, serta menyiapkan tas siaga bencana menjadi kunci untuk mengurangi risiko.
“Jika hujan deras berlangsung lebih dari satu jam, segera siapkan diri untuk evakuasi,” tegas BNPB dalam pernyataannya.