Groundbreaking Pembangunan BI, Jokowi: Tingkatkan Potensi Dunia Usaha dan Investor

Agung Nugroho | Kamis, 02 November 2023 - 14:41 WIB


Dengan adanya Kantor Bank Indonesia di IKN, Jokowi optimistis itu bakal turut mendongkrak kedatangan investor baru. Pasalnya, ia menilai kehadiran bank sentral di ibu kota baru akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat, publik internasional, dan investor terhadap pembangunan tersebut
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama komplek perkantoran BI, di IKN, Penajam Paser Utara, Kaltim, Kamis (02/11/2023). (Sumber: Tangkapan Layar)

Kutai Kertanegara - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan proses peletakan batu pertama, atau groundbreaking pembangunan kompleks kantor Bank Indonesia (BI) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (2/11/2023).

Dengan adanya Kantor Bank Indonesia di IKN, Jokowi optimistis itu bakal turut mendongkrak kedatangan investor baru. Pasalnya, ia menilai kehadiran bank sentral di ibu kota baru akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat, publik internasional, dan investor terhadap pembangunan tersebut

"Otoritas moneter perbankan dan sistem pembayaran telah ada dan siap mendukung pengembangan IKN, siap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara dan groundbreaking ini membuktikan kesungguhan komitmen kita, kesiapan kita untuk membangun Ibu Kota Nusantara menjadi ibu kota yang berkelas dunia," ujar Jokowi dalam sambutan.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan alasan di balik rencana perpindahan Ibu Kota ke Nusantara. Menurutnya, ekonomi Indonesia saat ini masih terpusat di Pulau Jawa.

"Supaya kita tahu semuanya bahwa penduduk kita saat ini sudah 278 juta, dan 56 persen itu hidup di Jawa, 56 persen dari 17.000 pulau yang kita miliki penduduknya ada di Jawa. Dan yang kedua PDB ekonomi, perputaran ekonomi kita 58 persen, 57-58 persen juga ada di Pulau Jawa dan lebih terutama lagi di Jakarta, sehingga beban Pulau Jawa beban Jakarta itu memang sudah di luar kapasitas yang dimiliki," papar Jokowi.

Pindah Ibu Kota Gagasan dari Presiden Soekarno

Jokowi juga mengungkapkan bahwa relokasi ibu kota bertujuan untuk mencapai pemerataan pembangunan, pemerataan ekonomi, dan pemerataan infrastruktur, sesuai dengan gagasan yang telah diajukan oleh Presiden Soekarno.

"Kita membutuhkan pemerataan, baik dalam hal pembangunan, ekonomi, maupun infrastruktur. Oleh karena itu, ide untuk memindahkan ibu kota telah ada sejak zaman Presiden pertama, Bung Karno, dan bahkan Presiden Soeharto juga memiliki keinginan yang sama. Sembilan tahun yang lalu, secara diam-diam saya membentuk tim untuk merenungkan kembali gagasan-gagasan yang telah diajukan oleh para presiden sebelumnya. Setelah enam tahun melakukan studi dan perhitungan yang cermat, kami akhirnya memiliki beberapa opsi dan pilihan, dan akhirnya kami memutuskan bahwa ibu kota baru negara kita adalah Nusantara," pungkasnya.