Bahlil: Wings Group dan Djarum Bukan Merupakan Konsorsium IKN

Agung Nugroho | Selasa, 09 Januari 2024 - 17:36 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, buka suara soal Grup Djarum dan Wings Group di Konsorsium Nusantara . Dok: Tangkapan Layar Kementerian Investasi - BKPM

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, buka suara soal Grup Djarum dan Wings Group di Konsorsium Nusantara yang diinisiasi oleh bos Agung Sedayu Grou yakni Sugianto Kusuma alias Aguan. Sebelumnya, nama Wings Group dan Djarum tidak terdaftar dalam Konsorsium Nusantara IKN pada dokumen Kaleidoskop Investasi IKN 2023.

Padahal, dalam data yang disampaikan Otorita IKN pada September 2023 yang lalu nama Wings

Group dan Djarum termasuk dalam 10 perusahaan Konsorsium Nusantara. Lengkapnya, antara lain Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Djarum, Wings Group, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, dan Astra Group.

Menurut Bahlil Wings dan Djarum memang bukan merupakan salah satu dari perusahaan yang tergabung di Konsorsium Nusantara yang dibesut Agung Sedayu Group.

"Gini, Wings dan Djarum itu tidak merupakan konsorsium yang dilakukan oleh Agung Sedayu, tapi dia akan melakukan investasi setelah tahap pertama selesai," ujar Bahlil kepada media usai Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

Bahlil mengaku dirinya menjadi salah satu pihak yang menangani investasi Agung Sedayu Group dan yang lain. Selama ini memang Wings dan Djarum sepengetahuannya tak masuk Konsorsium IKN.

"Aku kaget juga (dengar kabar Wings dan Djarum), kan yang meg-handle investasi di Agung Sedayu kan salah satunya saya, jadi jalan aja. Progres juga jalan," kata Bahlil.

"Yang saya tahu di dalam konsorsium itu tidak ada mereka," lanjutnya.

Soal nasib Wings dan Djarum, sejauh ini kata Bahlil dua perusahaan itu bakal tetap melakukan investasi di IKN. Namun, dilakukan setelah pembangunan tahap pertama selesai.

"Iya (tetap investasi di pembangunan tahap berikutnya), waktu itu dalam pembicaraan iya, karena saya itu kalau Kementerian Investasi saya akan ngomong yang sudah tereksekusi, kalau masih akan itu potensi," sebut Bahlil.