Menteri Hadi Beberkan Keuntungan Bagi Penerima Sertifikat

Agung Nugroho | Senin, 12 Februari 2024 - 19:35 WIB


Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengungkapkan keuntungan bagi masyarakat yang telah menerima sertifikat tanah hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengungkapkan keuntungan bagi masyarakat yang telah menerima sertifikat tanah hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Dok: Kementerian ATR/BPN

Bogor- Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengungkapkan keuntungan bagi masyarakat yang telah menerima sertifikat tanah hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Hal itu dikatakan Hadi Tjahjanto kepada wartawan usai penyerahan 500 sertipikat tanah bagi masyarakat Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor pada Senin (12/04/2024).

"Pertama tanah Bapak/Ibu sudah aman terhadap permasalahan dicaploknya oleh mafia tanah, karena apa, karena sudah memiliki sertipikat dan sudah tercatat di kantor pusat secara elektronik. Jadi hari ini tanah Bapak/Ibu sudah dilindungi secara hukum hak atas tanahnya," kata Hadi Tjahjanto.

Marsekal TNI (Purn) Hadi mengatakan kedua apabila ada oknum membawa sertifikat palsu mengaku tanah mereka, sudah tidak mungkin karena sudah kelihatan bahwa yang asli mana dan yang palsu mana. “Ketiga, apabila ada inisiatif ingin membesarkan dagangannya, ingin membuka warung, yang Bapak/Ibu pegang itu modal, dijadikan sebagai agunan," tambahnya.

Terkhusus jika masyarakat ingin memanfaatkan sertipikat sebagai akses penambahan modal, Hadi Tjahjanto berpesan agar masyarakat mengagunkan ke lembaga keuangan formal. "Kalau terpaksa disekolahkan (diagunkan), disekolahkan di lembaga yang sah jangan ke rentenir, karena bunganya besar dan mencekik risikonya tanah dan sertipikat bisa hilang," ujar Menteri ATR/Kepala BPN.

Dengan keuntungan yang didapat oleh masyarakat, maka Hadi Tjahjanto berpesan kepada masyarakat yang hadir untuk menjaga sertipikatnya dengan baik. "Jangan sampai dipinjamkan ke orang lain, risikonya nanti akan dimasukan ke bank oleh peminjamnya, Ibu bisa ditinggalin hutang. Jadi tidak boleh dipinjamkan," lanjutnya.

Selain itu, Menteri ATR/Kepala BPN mengimbau agar masyarakat memfotokopi sertipikatnya. Hal ini untuk mengantisipasi hilang atau rusaknya sertipikat. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah mengurus sertipikat baru ke Kantor Pertanahan setempat.

"Apabila yang asli hilang, bisa mengurus ke kantor pertanahan dengan membawa yang fotokopi ke Kantah dengan surat keterangan hilang dari kepolisian," pesannya.