Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI mengucurkan bantuan operasional sebesar 2 miliar rupiah kepada Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) untuk tahun anggaran 2025.
Dana tersebut digunakan sebagai dukungan terhadap pelaksanaan program kerja LP3KN, termasuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) pada 9–12 Mei 2025.
“Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah dalam mendukung penguatan kelembagaan dan pembinaan kehidupan beragama umat Katolik,” kata Dirjen Bimas Katolik Suparman di Jakarta. Penandatanganan perjanjian kerja sama untuk bantuan itu sudah dilakukan di kantor Ditjen Bimas Katolik, Jakarta, pada Rabu 20 Maret yang lalu.
Munas LP3KN tahun ini digelar sebagai langkah awal menuju penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik tingkat Nasional yang dijadwalkan berlangsung pada 2026.
Forum Munas akan mengevaluasi pelaksanaan program serta kemungkinan perubahan dalam statuta LP3KN, termasuk aspek hubungan dan koordinasi dengan LP3KD di daerah. Struktur organisasi dan peran masing-masing lembaga menjadi perhatian utama dalam rangka meningkatkan efektivitas pembinaan dan pengembangan Pesparani di tingkat nasional maupun daerah.
Ketua Umum LP3KN Muliawan Margadana menyampaikan Munas akan dihadiri oleh sekitar 250 orang yang berasal dari seluruh Indonesia, termasuk perwakilan keuskupan, Kabid/Pembimas Katolik, dan LP3KD.
Bantuan dari Bimas Katolik, jelasnya, akan memperkuat konsolidasi organisasi hingga ke tingkat daerah.
“Kami bersiap menyambut Pesparani Nasional, dan Munas menjadi momentum konsolidasi nasional,” ujarnya seraya menegaskan pentingnya Munas tahun ini sebagai forum strategis menentukan arah baru pengembangan Pesparani.
LP3KN sebelumnya telah menyelenggarakan tiga edisi Pesparani tingkat nasional yang melibatkan ribuan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia. Ajang ini dinilai strategis dalam membangun semangat kebangsaan dan mempererat persaudaraan lintas daerah melalui musik liturgis dan budaya Katolik.
Dirjen Bimas Katolik berharap dukungan yang diberikan mampu menjadikan Pesparani sebagai ruang ekspresi iman yang inklusif dan memperkuat integrasi sosial di tengah masyarakat majemuk.