Pertamina Kembali Masuk Fortune Global 500

Ardy | Kamis, 05 Agustus 2021 - 10:00 WIB


Berkat kepemimpinan Nicke dalam melakukan inovasi dan terobosan bisnis yang dilakukan di seluruh lini bisnis serta transformasi organisasi yang tengah dijalankan. Pertamina mampu meningkatkan pendapatan perusahaan hingga USD 41,47 Milyar dan mencetak laba  USD 1,05 Milyar pada tahun 2020.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Gedung PT Pertamina (Dok.Ist)

Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menjadi perusahaan Indonesia satu-satunya yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2021. Dengan nilai pendapatan perusahaan sebesar USD41,47 Miliar pada tahun buku 2020, menempatkan BUMN Migas ini di peringkat ke-287.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder karena capaian Pertamina. Ini tidak lepas dari dukungan positif berbagai pihak, yang membuat Pertamina sejajar dengan world class company lainnya,” kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

Nicke mengatakan dalam tantangan pandemi sejak tahun lalu, Pertamina mengalami triple shock sehingga mengalami penurunan pendapatan secara signifikan. 

Berkat kepemimpinan Nicke dalam melakukan inovasi dan terobosan bisnis yang dilakukan di seluruh lini bisnis serta transformasi organisasi yang tengah dijalankan. Pertamina mampu meningkatkan pendapatan perusahaan hingga USD 41,47 Milyar dan mencetak laba  USD 1,05 Milyar pada tahun 2020.

Sebagai BUMN, Pertamina juga konsisten memastikan penyediaan energi untuk negeri melalui berbagai program, di antaranya BBM Satu Harga, Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani, pembangunan Jaringan Transmisi & Distribusi Gas Bumi, serta Infrastruktur Hilir lainnya.

Melalui pencapaian kinerja operasional dan keuangan Pertamina, total pendapatan Pemerintah pada tahun 2020 yang dikontribusi dari Pertamina hampir mencapai Rp200 Triliun, yaitu melalui setoran Pajak, Deviden, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp. 126,7 Triliun serta penerimaan negara dari Minyak Mentah dan Kondensat Bagian Negara (MMKBN) dari blok-blok  migas Pertamina sebesar Rp 73,1 Triliun.

Dengan ekosistem energi yang terus berjalan dari hulu ke hilir, Pertamina  menjaga keberlangsungan hidup 1,2 Juta tenaga kerja langsung, serta multiplier effect terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung. 

Dukungan Pertamina kepada masyarakat luas untuk pemulihan pandemi juga terus dirasakan. Mulai dari pembangunan beberapa rumah sakit covid-19, bantuan transportasi untuk distribusi oksigen, hingga perhatian Pertamina kepada lebih dari 13.000 UMKM terdampak pandemi untuk dapat bertahan bahkan naik kelas.

“Tantangan pandemi COVID-19 tidak ringan. Selain memantapkan langkah untuk dapat mencapai target nilai pasar $100 milyar pada 2024 mendatang, seluruh jajaran manajemen dan pekerja tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami optimis akan terus tumbuh dan terus memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat dan negara,” tutup Nicke.