Jokowi Ajak 57 Negara OKI Bersatu Bela Palestina

Agung Nugroho | Senin, 13 November 2023 - 10:53 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Presiden Joko Widodo berfoto bersama dengan para pemimpin negara Islam yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, (11/11/2023). Dok: Setkab

Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak 57 negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bersatu membela Palestina.

Jokowi mengatakan OKI mewakili sepertiga dari seluruh negara di dunia. Ia berharap negara-negara OKI ikut membela Palestina.

"Dunia seolah tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina sehingga saya mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersatu dan berada di barisan terdepan dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina," kata Jokowi di Washington DC, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/11/2023).

Jokowi mendorong gencatan senjata segera dilakukan Israel dan Hamas. Dia pun meminta perundingan damai segera dilakukan.

Selain itu, Jokowi berharap bantuan kemanusiaan bisa ditambah dan dipercepat penyalurannya. Dia juga meminta tak ada serangan terhadap fasilitas umum.

Jokowi berkata KTT Luar Biasa OKI di Riyadh akhir pekan lalu telah merumuskan resolusi. OKI mengutus Jokowi dan Menlu Retno Marsudi untuk memperjuangkan resolusi itu ke dunia barat.

"Pesan inilah yang akan saya sampaikan kepada Presiden Biden esok hari di mana ini adalah suara dari 57 negara atau 1/3 suara negara di dunia," ujarnya.

Perang antara Hamas dengan Israel telah berlangsung sekitar sebulan. Korban jiwa di Palestina sudah melebihi 11 ribu orang. Serangan Israel mulai menyasar fasilitas publik, seperti Rumah Sakit Al Shifa.

"Kami catat bahwa pasukan pendudukan (Israel) melakukan lebih dari 1.130 pembantaian dan jumlah korban mencapai lebih dari 11.100 orang tewas, termasuk lebih dari 8.000 anak dan perempuan, dan jumlah korban luka lebih dari 28 ribu orang," tulis Kantor media pemerintah Gaza dilansir dari Anadolu Agency.