Jakarta - Koordinator Satgas Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur, Petrokimia Gresik dan anak perusahaan Petrokimia Gresik Group bersama anggota Satgas lainnya kembali mengirimkan bantuan dan relawan ke Pulau Bawean.
Bantuan untuk membantu pemulihan masyarakat Bawean pascabencana gempa bumi ini diberangkatkan secara bertahap oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.
Bantuan berupa sembako dan kebutuhan pangan telah diberangkatkan terlebih dahulu pada Senin (25/3/2024). Selain itu, 13 relawan juga diberangkatkan hari Kamis (28/3/2024) bersama bantuan sembako dari anggota Satgas BUMN. Sementara dukungan relawan dari anggota Satgas BUMN lainnya juga diberangkatkan pada Minggu (31/3/2024) dan Selasa (2/4/2024).
Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik yang merupakan perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia bersama anggota Satgas lainnya terus memberikan perhatian terhadap masyarakat Bawean, khususnya di masa pemulihan pascabencana gempa.
Petrokimia Gresik terus memantau kebutuhan mereka agar program pemulihan pascabencana yang dijalankan pemerintah berjalan lancar.
"Ada ribuan rumah dan fasilitas umum di Bawean yang rusak, serta ribuan pengungsi ada di sana. Hasil komunikasi kami dengan tim relawan yang sebelumnya berangkat, serta koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Gresik, di sana masih dibutuhkan banyak sekali bantuan, termasuk relawan," tandas Dwi Satriyo.
Adapun bantuan yang dikirimkan Petrokimia Gresik bersama Satgas kali ini merupakan yang kedua. Rinciannya, beras 800 kilogram (kg), minyak goreng 200 liter, mi instan 50 karton, mi cup 25 karton, sarden 100 pcs, kornet 100 pcs, susu UHT 20 karton, dan air mineral cup 50 karton.
Selain bahan pangan, Petrokimia Gresik dalam bantuan kali ini juga mengirimkan 100 selimut dan 500 pcs pampers.
"Kami bangga, karena dalam bantuan gelombang dua ini ada peran dari anak perusahaan kami di Petrokimia Gresik. Artinya semangat kebermanfaatan yang dibangun Petrokimia Gresik juga tumbuh di lingkungan anak perusahaan," tandas Dwi Satriyo.
Anak perusahaan Petrokimia Gresik Group yang ikut andil dalam bantuan ini antara lain Petrosida Gresik, Petrokimia Kayaku, Petro Jordan Abadi, Koperasi Konsumen Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) dan Yayasan Petrokimia Gresik Group.
Bantuan ini dikirim langsung ke Bawean mengenakan transportasi laut. Untuk pembagian di lapangan, Petrokimia Gresik berkoordinasi dengan stakeholder pemerintahan terkait sehingga tepat sasaran.
“Bantuan ini sebagai langkah cepat tanggap untuk pemulihan awal, selanjutnya kami akan terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk men-support kebutuhan masyarakat yang terdampak,” tandas Dwi Satriyo.
Sementara itu, relawan yang diberangkatkan pada gelombang II ini terdiri dari tiga dokter, tiga perawat dan dua apoteker. Mereka semua berasal dari Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) dan Rumah Sakit Grha Husada.
Relawan berikutnya berasal Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG) sebanyak tiga orang, serta Departemen CSR dan Komunikasi Korporat masing-masing satu orang relawan.
"Relawan ini akan menggantikan tugas relawan yang berangkat pada gelombang pertama. Ada sebanyak sepuluh orang relawan yang berangkat di gelombang sebelumnya. Jadi tugasnya bergantian," ujar Dwi Satriyo.
Selain Petrokimia Gresik Group, bantuan yang dikirimkan ke Pulau Bawean juga berasal dari anggota Satgas, yaitu dari PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III), Perum Pegadaian, PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Telkom (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Cabang Gresik, PT WIKA (Persero).
Bantuan yang diberikan berupa sembako dan bahan pangan lainnya, obat-obatan, tikar, selimut, terpal, pampers, pembalut dan lainnya.
Kemudian anggota Satgas BUMN lainnya juga mengirimkan masing-masing sepuluh tenaga relawan pada Minggu dan Selasa besok. Relawan tersebut berasal dari PT Cipta Nirmala, PT Nusantara Medika Utama, PT Pelindo Husada Citra, dan PT Nusantara Sebelas Medika.
Gempa di Laut Jawa mengakibatkan sejumlah kerusakan di Pulau Bawean yang terdiri dari dua kecamatan. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Gresik ribuan bangunan mengalami kerusakan. Di Kecamatan Sangkapura kerusakan terjadi pada 2.319 rumah, 86 tempat ibadah, 68 sekolah, 6 kantor, satu rumah sakit, dan delapan pondok pesantren.
Di Kecamatan Tambak terdapat 2.828 rumah rusak, kemudian 99 tempat ibadah, 57 sekolah, 12 kantor dan dua pasar juga mengalami kerusakan. Akibat kejadian ini, terdapat selain merusak bangunan juga terdapat 15.357 pengungsi di Kecamatan Sangkapura dan 18.732 pengungsi di Kecamatan Tambak.
"Semoga bantuan dan relawan kami ini dapat membantu meringankan beban kebutuhan masyarakat di Bawean. Insya Allah, kami akan kembali mengirimkan bantuan di tahap berikutnya," pungkas Dwi Satriyo.