Jakarta - Industri perbankan syariah di Tanah Air terus mengalami pertumbuhan, seiring dengan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh pelaku industri ini.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset perbankan syariah per Juni 2024 telah mencapai Rp 874,08 triliun, tumbuh sebesar 9,03% secara tahunan atau year on year (yoy).
Rinciannya, aset Bank Umum Syariah (BUS) mencapai Rp 606,8 triliun atau tumbuh 12,16% secara tahunan. Sedangkan aset unit usaha syariah (UUS) tumbuh 2,53% yoy menjadi Rp 267,2 triliun.
Perbankan syariah saat ini terdiri dari 14 BUS dan 18 BUS. Dari sisi pembiayaan, industri perbankan syariah juga ekspansif. Per Juni 2024, total pembiayaan industri ini sudah mencapai Rp 599,07 triliun. Angka ini tercatat tumbuh sebesar 13,69% secara yoy.
Salah satunya pemain industri perbankan syariah yang terus memacu pertumbuhan asetnya adalah UUS Bank DKI. Per Juni 2024, unit syariah ini telah membukukan aset sebesar Rp 9,24 triliun dengan total pembiayaan Rp 8,9 triliun.
UUS Bank DKI telah melakukan berbagai strategi dalam mendorong pertumbuhan bisnisnya. Dalam rangka memperluas penggunaan produknya di sektor pendidikan, UUS Bank DKI bersama Yayasan Pendidikan Fatahillah Jakarta telah meneken nota kesephaman kerja sama pemanfaatan layanan dan produk perbankan syariah pada Juli lalu.
Bank DKI siap memberikan dukungan transaksi perbankan syariah kepada Yayasan Pendidikan Fatahillah Jakarta yang menaungi lembaga pendidikan STIE Indonesia Jakarta, mulai dari layanan Cash Management System (CMS), pembukaan rekening Tabungan, Giro, dan Deposito, layanan pendaftaran Haji dan Umroh, hingga program pemberdayaan potensi ekonomi syariah untuk masyarakat di lingkungan Yayasan Pendidikan Fatahillah Jakarta.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo mengatakan, kerja sama itu merupakan bgian dari komitmen Bank DKI memperluas aksesibilitas terhadap layanan keuangan syariah di berbagai sektor, termasuk ekosistem pendidikan.
“Kami berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi pengguna layanan Bank DKI di Yayasan ini, serta menjadi langkah awal untuk meningkatkan inklusi keuangan di wilayah Jakarta,” kata Agus dalam keterangan resminya, Senin (26/8).
Selain dukungan layanan keuangan syariah, kerja sama ini juga mencakup bidang pendidikan, diantaranya pengabdian dan penelitian bagi dosen, program magang mahasiswa, kerja sama publikasi antar lembaga, serta kerja sama dalam bentuk lainnya yang menguntungkan kedua belah pihak.
Wujud dukungan Bank DKI di bidang pendidikan juga diwujudkan diantaranya sebagai fasilitator penyaluran Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Operasional Pendidikan.
Bank DKI juga telah meluncurkan program Student Loan, yaitu program pinjaman untuk pembiayaan uang kuliah dengan skema multiguna yang bertujuan memberi solusi keuangan yang terjangkau dan mudah diakses bagi mahasiswa.
Termasuk kerja sama Bank DKI dengan Universitas Gunadarma, Universitas Padjajaran, STIA LAN, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Universitas Negeri Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Nasional, Universitas Negeri Sebelas Maret dan akan terus diperluas dengan sejumlah Perguruan Tinggi terkemuka lainnya