Jakarta - Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Dirjen PPKTrans), Sigit Mustofa Nurudin, mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengadopsi pendekatan berbasis riset dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam upaya pembangunan transmigrasi.
Hal ini disampaikan dalam acara Penajaman Program Transmigrasi Bersama Perguruan Tinggi dan Dikti TA 2025 yang diadakan di Balai Makarti Muktitama, Jakarta.
Menurut Sigit hal ini seusai dengan perintah dan arahan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara, di mana masukan dari perguruan tinggi sangat dibutuhkan.
"Tentunya nanti pak menteri ingin mendapatkan masukan, saran, dan juga usulan dari bapak dan ibu para pimpinan perguruan tinggi," kata dia.
Sigit menegaskan, hal ini menjadi catatan penting bagi Kementerian Transmigrasi ke depannya, bahwa pembangunan transmigrasi harus dilakukan dengan perencanaan yang matang, penelitian yang mendalam, serta kerja sama yang erat dengan perguruan tinggi.
Adapun, lanjut dia, hal ini seusai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
"Yang mendasari kita membangun transmigrasi itu yang pertama adalah Undang-Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian," jelas dia.
Dalam kesempatan tersebut, Sigit juga menyampaikan delapan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk Kementerian Transmigrasi, diantaranya; membantu pertumbuhan ekonomi lebih dari 8%, mengirim anak-anak muda yang militan, menjadikan transmigran sebagai komponen cadangan, mengembangkan program transmigrasi tidak hanya di sektor pertanian, meningkatkan kehidupan bermasyarakat secara komunal, melakukan sinergi dan kolaborasi dengan TNI serta K/L lainnya, membangun kesejahteraan dan ketahanan nasional, membangun Papua, dengan semangat Papua is the future of Indonesia.