Jelang Idul Adha 2025, Bapanas Antisipasi Fluktuasi Harga Cabai dan Bawang Merah

Fuad Rizky Syahputra | Senin, 12 Mei 2025 - 17:30 WIB


Cabai dan bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang sering mengalami fluktuasi harga, baik di tingkat petani maupun konsumen.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Ilustrasi logo badan pangan nasional. Dok: istimewa.

Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengantisipasi fluktuasi harga cabai dan bawang merah menjelang Idul Adha 2025 dengan koordinasi lintas sektor guna menjaga stabilitas pasokan dan melindungi daya beli masyarakat di seluruh daerah.

"Cabai dan bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang sering mengalami fluktuasi harga, baik di tingkat petani maupun konsumen," kata Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bapanas, Maino Dwi Hartono, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Bapanas telah menggelar Rapat Koordinasi SPHP Cabai dan Bawang Merah untuk mengantisipasi fluktuasi harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 2025, sebagai tindak lanjut dari rapat pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri.

Maino menyoroti harga cabai merah keriting (CMK) yang sempat tinggi di awal tahun dan kemudian menurun pada awal Mei, dengan harga produsen Rp31.811 dan harga konsumen Rp58.174 per kilogram.

Begitu pula dengan cabai rawit merah (CRM) yang mengalami penurunan harga setelah melampaui harga acuan pembelian (HAP) pada Maret 2025.

Keterbatasan sentra panen bawang merah yang hanya terdapat di delapan provinsi menambah tantangan untuk memastikan pasokan merata di seluruh kabupaten dan kota.

Maino juga menekankan pentingnya hilirisasi cabai, seperti produksi cabai kering, guna menyerap panen berlimpah dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Harga bawang merah di tingkat produsen pada awal Mei 2025 sempat menembus HAP setelah sebelumnya berada di bawah harga tersebut sejak pertengahan 2024.

Puncak panen raya bawang merah diperkirakan terjadi pada Juli-Agustus, sehingga intervensi melalui subsidi harga, pasar murah, dan dukungan logistik sangat dibutuhkan.

"Bapanas juga melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara konsisten bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Pada Mei 2025, Bapanas merencanakan 122 kali GPM di 28 kabupaten/kota, dengan total GPM Januari-Mei 2025 diperkirakan mencapai 2.945 kali," tambah Maino.

Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa perpanjangan masa simpan cabai dan bawang merah dapat dilakukan melalui teknologi cold chain dalam program Koperasi Desa Merah Putih (KPDM) di seluruh Indonesia.