Kemenkop UKM Rumuskan Peta Jalan Pengembangan UMKM Masa Depan

Tim | Senin, 22 Maret 2021 - 17:07 WIB


"Kunci utama UMKM agar mampu berdaya saing di masa depan adalah penguasaan terhadap teknologi, kreatif, dan inovasi disruptif," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. 
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (Dok.KemenkopUKM)

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM tengah merancang dan merumuskan peta jalan pengembangan UMKM masa depan. Karakteristik UMKM masa depan adalah UMKM yang akrab dengan teknologi, mempunyai value creation, menjadi market driven, mengenal pasar dan perubahan, serta inovatif. 

Saat ini, KemenkopUKM sedang mempersiapkan rencana aksi bangunan UMKM masa depan tersebut melalui sejumlah tahapan. Ada empat subsektor UMKM masa depan yang dipersiapkan, yaitu future mobility, future food, future fashion, dan future craft. 

Pembahasan konsep UMKM masa depan itu dilakukan dalam Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan sejumlah pihak terkait dan diselenggarakan Deputi bidang UKM KemenkopUKM dan Smesco Indonesia, Senin (22/3) di Jakarta. 

Desain UMKM masa depan ini muncul dari pemikiran Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang menilai UMKM harus melakukan perubahan dalam banyak hal agar dapat naik kelas. 

"Kunci utama UMKM agar mampu berdaya saing di masa depan adalah penguasaan terhadap teknologi, kreatif, dan inovasi disruptif," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. 

Oleh karena itu, lanjut Teten, KemenkopUKM berupaya merancang kebijakan yang mendukung agar UMKM semakin kompetitif pada masa mendatang.

Staf Khusus Bidang Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan para pelaku UMKM sampai sejauh ini senantiasa didorong agar dapat terus beradaptasi dan bertransformasi menjadi entitas bisnis yang mampu bersaing dan bertahan tumbuh positif bahkan di tengah krisis dan pandemi.

Maka dari itu, pemikiran dan masukan dari berbagai pihak terkait untuk merumuskan peta jalan bagi UMKM di masa depan menjadi sangat penting. 

Fiki mengatakan, FGD menghimpun dan mewadahi pemikiran tersebut untuk merumuskan kebijakan terbaik dan berpihak kepada para pelaku UMKM. FGD diharapkan melahirkan naskah akademik atau white paper yang dapat diidentifikasi melalui rencana aksi. 

"Bagi kita, penting melihat potensi UMKM di masa depan di tengah situasi yang berkembang sekarang. Pemerintah harus mempersiapkan langkah yang bisa dilakukan untuk membangun UMKM masa depan," kata Fiki. 

Landscape UMKM masa depan di Indonesia, lanjut Fiki, juga diharapkan bisa naik kelas dari yang sebelumnya didominasi usaha mikro berubah menjadi didominasi usaha kecil dan menengah. 

Menurut Fiki, UMKM masa depan juga akan berbasis riset sehingga UMKM bisa mendapatkan informasi yang presisi terhadap bisnis yang dijalankan. 

"Karakteristik UMKM masa depan itu yang kita targetkan adalah dekat dengan teknologi, value creation, market driven, punya insight terkait pasar dan mengenal perubahan, serta inovatif," kata Fiki.

Dirut Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan pihaknya sudah menggagas UMKM masa depan sejak tahun 2020 yang menekankan pada empat subsektor, yakni future mobility, future food, future fashion, dan future craft. 

"Smesco Indonesia sudah mempersiapkan riset bersama komunitas untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut dengan membuat modul-modul yang dapat direplikasi oleh UMKM Indonesia," kata Leonard.