Distribusi Beras SPHP Diperluas, Koperasi Merah Putih Jadi Kanal Utama

Redaksi | Rabu, 17 September 2025 - 09:03 WIB


Menko Pangan telah menargetkan 16 ribu Koperasi Merah Putih siap beroperasi dengan kepastian pendanaan dari Himbara. Ini bukti nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto :

Jakarta - Pemerintah memastikan program prorakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto berjalan saling terhubung dan melengkapi. Salah satunya melalui penguatan peran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan, pendistribusian beras SPHP ke depan akan memanfaatkan jaringan Koperasi Merah Putih yang mendapat kepastian pendanaan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Menko Pangan telah menargetkan 16 ribu Koperasi Merah Putih siap beroperasi dengan kepastian pendanaan dari Himbara. Ini bukti nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat,” kata Arief usai Rapat Koordinasi Terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Hingga 15 September, realisasi penjualan beras SPHP tercatat mencapai 367,3 ribu ton atau 24,49% dari target tahunan sebesar 1,5 juta ton. Dari jumlah itu, penyaluran melalui Koperasi Merah Putih terus meningkat, dari 498 ton pada awal September menjadi 705 ton per 15 September dengan cakupan 248 unit koperasi.

Arief menyebut, sesuai Petunjuk Teknis NFA Nomor 224 Tahun 2025, ada tujuh kanal penyaluran beras SPHP, termasuk pasar rakyat, koperasi, outlet pemerintah daerah, BUMN, instansi pemerintah, Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog, serta swalayan/toko modern non-grosir.

“Dengan distribusi yang masif dan mudah diakses masyarakat, intervensi ini diharapkan menekan harga beras. SPHP bisa dibeli dengan harga lebih rendah dibanding beras umum,” ujarnya.

Senada, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan dukungan modal usaha bagi koperasi telah dipersiapkan. Pemerintah menempatkan Rp200 triliun di Himbara untuk pinjaman modal koperasi.

“Teman-teman Kopdes yang sudah 80 ribu segera manfaatkan. Siapkan proposal sederhana ke perbankan. Koperasi ini dibutuhkan untuk penyediaan sembako, gas elpiji, beras, hingga pupuk,” ujar Zulhas.

Ia menargetkan 16 ribu Koperasi Merah Putih bisa beroperasi mulai September–Oktober 2025. Keberadaan koperasi ini diharapkan mampu memotong rantai pasok, menekan peran tengkulak di desa, serta memperkuat akses masyarakat ke perbankan.