Jakarta - Direktorat Jenderal Tata Ruang bersama BPSDM Kementerian ATR/BPN menggelar Webinar Nasional pada Kamis (18/09/2025) bertema “Integrasi RTRW Provinsi dengan RZWP3K: Strategi Optimalisasi Ruang Darat dan Laut”. Acara daring ini diikuti lebih dari 800 peserta dari pemerintah, akademisi, praktisi, asosiasi profesi, hingga masyarakat umum.
Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional BPSDM, Indira Proboratri Warpani, mengatakan webinar ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM di bidang tata ruang sekaligus menutup rangkaian Webinar Nasional: Tata Ruang Series.
Direktur Jenderal Tata Ruang, Suyus Windayana, menekankan pentingnya integrasi tata ruang darat dan laut sesuai amanat Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK). Menurut Suyus, langkah ini mendukung One Spatial Planning Policy (OSPP), mengurangi tumpang tindih perencanaan, serta mempermudah perizinan bagi pembangunan berkelanjutan.
Rahma Julianti, Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I, menekankan bahwa penyederhanaan dokumen hukum tata ruang tidak menghapus produk sebelumnya, tetapi menyatukan substansinya dalam satu rencana makro. Ia menambahkan, partisipasi masyarakat melalui konsultasi publik menjadi kunci harmonisasi pemanfaatan ruang darat dan laut.
Mira Maryana Hidayanti, Penata Ruang Ahli Madya, mengingatkan pentingnya sinkronisasi nomenklatur, penyesuaian peta, dan konektivitas darat-laut agar integrasi berjalan komprehensif tanpa konflik penggunaan ruang.
Sementara itu, Permana Yudiarso dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menekankan tantangan integrasi, termasuk ketidaksesuaian data geospasial dan konflik pemanfaatan ruang pesisir, yang harus diselesaikan agar tata ruang dapat dimanfaatkan secara optimal.
Webinar ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang dimoderatori Andhika Iman Basuki, membahas implementasi integrasi tata ruang di tingkat daerah.