Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusdalops terus melakukan pemantauan intensif dan koordinasi lintas instansi terkait bencana banjir yang melanda Kabupaten Bima (NTB) dan Kabupaten Karawang (Jawa Barat) pada Rabu (5/11).
Hujan deras dengan intensitas tinggi menjadi penyebab utama meluapnya sungai di dua wilayah tersebut.
Di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, BNPB mencatat 1.122 KK atau 3.584 jiwa terdampak akibat banjir yang melanda Desa Monggo dan Ncandi, Kecamatan Madapangga.
Berdasarkan laporan BPBD setempat kepada BNPB, terdapat 1.122 unit rumah, tiga fasilitas pendidikan, dua fasilitas kesehatan, satu rumah ibadah, dan satu hektare lahan pertanian terdampak.
“BNPB memastikan koordinasi berjalan baik antara BPBD, camat, kapolsek, dan aparat desa untuk percepatan penanganan dan distribusi bantuan,” kata perwakilan BNPB.
Hingga Kamis (6/11), air banjir dilaporkan telah surut. Namun BNPB tetap menugaskan BPBD untuk melakukan pendataan lanjutan dan pemulihan lingkungan pascabencana.
Sementara itu di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, BNPB menerima laporan terjadinya banjir akibat meluapnya Sungai Ci Dawolong dan Cibeet setelah hujan lebat pada Minggu (2/11).
Peristiwa ini mengakibatkan 107 KK atau 321 jiwa terdampak, dengan 93 unit rumah tergenang air. BPBD Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Karawang telah bergerak cepat di bawah koordinasi BNPB untuk mengevakuasi warga dan menyalurkan logistik darurat.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, BNPB mendukung keputusan Gubernur Jawa Barat yang telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem, Abrasi, dan Tanah Longsor Tahun 2025/2026 melalui Keputusan Gubernur Nomor 360/Kep.626-BPBD/2025, berlaku hingga 30 April 2026.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan berintensitas tinggi, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor.
“Kami meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke sungai, dan aktif melaporkan kondisi lapangan agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat,” tegas BNPB.