Operasi SAR Dipercepat, BNPB Tambah Armada Modifikasi Cuaca untuk Cari Tujuh Korban Longsor

Redaksi | Selasa, 18 November 2025 - 09:37 WIB


Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying memasuki hari kelima pada Senin (17/11). Hujan deras yang turun pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB membuat tim SAR harus menghentikan operasi demi keselamatan personel.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto saat menemui korban terdampak longsong. Dok: Istimewa.

Jakarta - Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying memasuki hari kelima pada Senin (17/11). Hujan deras yang turun pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB membuat tim SAR harus menghentikan operasi demi keselamatan personel. Meski demikian, tiga jenazah kembali ditemukan di sektor pencarian A2. Hingga Senin malam, masih terdapat tujuh korban yang belum ditemukan.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan apresiasi atas koordinasi seluruh unsur penanggulangan bencana dan menegaskan bahwa operasi SAR akan terus dilanjutkan mulai Selasa (18/11) pukul 05.30 WIB. Lima metode pencarian akan digunakan, mulai dari penerbangan drone, pengerahan anjing pelacak, penggunaan alat berat, hingga teknik ekstrikasi manual dan penggunaan alkon. Fokus pencarian berada di sektor A1, B1, dan B2.

Suharyanto optimistis seluruh korban dapat ditemukan pada hari berikutnya. Untuk mempercepat operasi, BNPB menambah satu armada Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Dua pesawat akan melakukan mitigasi cuaca untuk mendukung operasi SAR di Cilacap dan Banjarnegara.

“Target kita jelas: tujuh korban harus ditemukan semuanya,” tegas Suharyanto.

Usai memimpin koordinasi, Suharyanto mengunjungi pengungsian di Balai Desa Cibeunying yang menampung 65 jiwa. Ia berdialog langsung dengan warga dan memastikan pemenuhan kebutuhan dasar tetap berjalan, mulai dari sembako, matras, selimut, hingga pakaian untuk anak dan dewasa.

BNPB juga menegaskan komitmen untuk menyiapkan hunian baru yang lebih aman bagi warga yang tinggal di zona rawan longsor. Proses survei lahan relokasi akan dipastikan berjalan hati-hati agar warga dapat memulai kehidupan baru dengan rasa aman.

“Kami ada di sini untuk memastikan semua kebutuhan terpenuhi. Tim BNPB mendampingi Bapak dan Ibu sepenuhnya,” ujar Suharyanto.

Ia menutup kunjungan dengan memberikan apresiasi kepada seluruh unsur penanganan bencana yang bekerja terpadu demi percepatan penanganan.