Jokowi: Obama Tanya kepada Saya, BPJS Kesehatan Bisa Berjalan Lancar

Kiki Apriansyah | Jumat, 01 Maret 2024 - 13:02 WIB


"Obama bertanya kepada saya, kenapa BPJS, Jaminan kesehatan di Indonesia bisa berjalan dengan baik, sedangkan Obamacare di Amerika tidak (sukses)?" kata Jokowi
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dalam acara groundbreaking pembangunan kantor BPJS Kesehatan yang disiarkan langsung oleh YouTube Setpres di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (01/03/2024). Dok: Humas Otorita IKN

NUSANTARA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pernah membandingkan BPJS Kesehatan dengan Obamacare pada medio 2015 lalu.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara groundbreaking pembangunan kantor BPJS Kesehatan yang disiarkan langsung oleh YouTube Setpres di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (01/03/2024).

Obama, kata Jokowi, mempertanyakan bagaimana jaminan kesehatan di Indonesia mampu berjalan dengan baik. Namun, kala itu Jokowi mengaku belum bisa memamerkan kinerja BPJS yang moncer pada 2020 hingga kini.

"Obama bertanya kepada saya, kenapa BPJS, Jaminan kesehatan di Indonesia bisa berjalan dengan baik, sedangkan Obamacare di Amerika tidak (sukses)?" kata Jokowi

Jokowi mengaku belum bisa membandingkan, tapi setelah sekian tahun dirinya ke lapangan, baru bisa melihat bahwa memang berbeda.

“Indonesia menggunakan sistem rujukan tingkat pertama. Artinya, pasien yang memiliki keluhan diarahkan terlebih dahulu ke Puskesmas untuk ditangani. Apabila kondisi memberat, baru pasien dirujuk ke rumah sakit. Di Amerika enggak ada Puskesmas, langsung ke rumah sakit, sehingga beban semuanya langsung ke rumah sakit," kata dia.

Kedua, faktor aging population dan bonus demografi. Jokowi mengatakan Indonesia masih banyak memiliki usia produktif sehingga beban BPJS menjadi semakin ringan bila dibandingkan dengan negeri Paman Sam.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengaku girang sebab kualitas BPJS Kesehatan semakin baik. Ia menyebut sudah ada 267 juta peserta alias 95,7 persen dari total penduduk Indonesia yang terdaftar di BPJS.

"Ini akan melengkapi pelayanan kesehatan di Nusantara dan di seluruh tanah air." Ujar Presiden Joko Widodo saat melakukan peresmian groundbreaking.

Hadirnya Layanan JKN di Nusantara

Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono, mengatakan bahwa kehadiran layanan JKN di Nusantara diharapkan akan menambah fasilitas layanan publik dasar yang dibutuhkan masyarakat sekitar.

 "Manfaat BPJS Kesehatan tentu juga harus dirasakan oleh masyarakat di wilayah Nusantara dan sekitarnya." ujarnya.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menjelaskan layanan JKN per 1 Februari 2024 sudah dapat dinikmati oleh 267,8 juta peserta tak lepas dari berbagai inovasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan bersama dengan pemangku kepentingan terkait.

”Kami melaporkan sampai dengan saat ini, Indonesia sudah hampir selangkah menuju Universal Health Coverage (UHC) karena sebanyak 95,97% masyarakat sudah terlindungi akses layanan kesehatan melalui Program JKN. Pada tahun 2023 lalu, jumlah pemanfaatan layanan peserta JKN di fasilitas kesehatan meningkat menjadi 606,7 juta, atau 1.6 juta pemanfaatan per hari. Hal ini merupakan bukti kehadiran negara dan masyarakat semakin percaya dengan BPJS Kesehatan dan semakin menyadari pentingnya jaminan kesehatan,” ujarnya.

Editor : Agung Nugroho