Jakarta - Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian buka suara soal kabar PT Hutama Karya (Persero) bakal menggarap proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Selama ini proyek Tol Bocimi dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Menurut Hedy, prosesnya akan dilakukan melalui aksi korporasi dan dibantu oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"(Tol Bocimi) Nanti dibantu oleh Hutama Karya. Corporate action aja kan, itu (skemanya) business to business lah mereka," ujarnya saat ditemui di Jakarta, dikutip Kamis (25/5/2023).
Adapun alasannya, kata Hedy, Hutama Karya dinilai punya kemampuan finansial yang lebih baik. Waskita masih dalam proses restrukturisasi utang sehingga kurang leluasa.
"Hutama Karya lebih luas, kalau Waskita kan restrukturisasi, tangannya banyak terikat gitu," bebernya.
Hedy menyebut hal ini hanya berlaku untuk proyek Tol Bocimi. Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunda penyertaan modal negara (PMN) PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Suntikan modal itu seharusnya diberikan pada 2022.
Penundaan PMN untuk Waskita Karya dikatakan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban. Penundaan akan dilakukan sampai menunggu kejelasan tentang rencana restrukturisasi perseroan.
"Untuk Waskita Karya rencana PMN-nya ditunda sampai ada kejelasan restrukturisasi. Sebagaimana kita ketahui Waskita Karya adalah perusahaan Tbk, jadi kita akan melihat program dari restrukturisasinya," kata Rio dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/5/2023).
Rio pernah mengatakan PMN Waskita Karya yang ditahan senilai Rp 3 triliun. Suntikan itu seharusnya untuk permodalan yang diberikan pada 2022. PMN tersebut salah satunya direncanakan digunakan dalam penyelesaian ruas tol Bocimi.