Jakarta - Pemerintah Norwegia menggelontorkan USD 56 juta atau setara Rp 812 miliar kepada Indonesia sebab berhasil menurunkan emisi karbon pada 2016-2017, sebanyak 11,2 juta ton CO2eq. Dana tersebut akan disalurkan lewat Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup.
"Atas prestasi itu, 2 Juli sudah ada joint consultation group dari Indonesia, ada Wamen LHK dan Wamenlu, dari Dubes Norwegia dan staf khusus iklim dari Norwegia, disepakati 11 juta ton atau senilai dana USD 56 juta atau sekitar Rp 800 miliar itu yang terkait pembayaran prestasi komitmen Indonesia terhadap penurunan emisi gas rumah kaca," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, yang disiarkan di saluran YouTube Setpres, belum lama ini.
Dalam rapat terbatas tersebut Presidenminta penggunaan dana untuk pemulihan lingkungan. "Arahan presiden yang paling penting itu dipakai untuk pemulihan lingkungan, apakah pembibitan mangrove misalnya, pemulihan gambut misalnya atau penyelesaian lahan kritis," ucap Siti.
Seperti dilansir Antara, uang itu merupakan pembayaran berbasis hasil sebagaimana isi kerja sama Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+).
Pemerintah Norwegia akan membayarkan Rp 812,86 miliar pada tahun ini karena hasil verifikasi pihak ketiga menunjukkan Indonesia berhasil menurunkan emisi sebesar 11,2 juta ton Ekuivalen Karbon Dioksida (CO2eq) selama 2016-2017. Saat ini, harga pasar karbon dunia sebesar Rp 72 ribu per ton.
Angka 11,2 juta ton CO2eq diperoleh setelah verifikator mengurangi 35 persen dari keseluruhan emisi yang berhasil dikurangi Indonesia, yaitu 17 juta ton CO2. Pengurangan itu dilakukan sebagai kompensasi terhadap beberapa risiko dan ketidakpastian situasi iklim saat penghitungan.
Menurut pemerintah Norwegia, lewat laman resminya, 17 juta ton emisi karbon yang berhasil dikurangi Indonesia selama 2016-2017 setara dengan sepertiga dari gas buang karbon yang dihasilkan Norwegia selama satu tahun.
Lewat laman resminya, pemerintah Norwegia menyebut pencapaian Indonesia itu mendukung pengendalian dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Dengan demikian, pemerintah Norwegia menyampaikan pihaknya berkomitmen membayar hasil penurunan emisi Indonesia pada tahun-tahun berikutnya.