GKR Hemas Dorong Reaktivasi Jalur Kereta, Tekankan Peran Strategis KA bagi Ekonomi Daerah

Kiki Apriyansyah | Rabu, 21 Mei 2025 - 18:22 WIB


Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas menegaskan pentingnya pengelolaan kereta api yang optimal sebagai moda transportasi publik yang efisien, aman, dan terjangkau.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto :

Jakarta - Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas menekankan pentingnya pengelolaan transportasi kereta api secara optimal demi mendukung transportasi publik yang aman, murah, dan efisien. Dalam rapat diskusi bersama Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/5/2025). Hemas menyebut bahwa kereta api memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kereta api mengambil bagian penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, mempercepat distribusi barang, dan membuka peluang investasi di daerah,” ujar Hemas. Ia menambahkan, banyak petani menggantungkan angkutan hasil pertanian pada moda ini karena efisien dan murah.

Hemas juga menyoroti perlunya perluasan dan reaktivasi jalur kereta, khususnya di daerah-daerah yang potensial, seperti relasi Purwokerto–Purbalingga–Banjarnegara–Wonosobo. Menurutnya, jalur ini akan membuka akses baru, mempercepat mobilitas, dan menurunkan biaya transportasi bagi masyarakat.

“Melihat benefit dari pengguna kereta api yang bisa memangkas waktu perjalanan dan murah, kami berharap ada penambahan rute maupun reaktivasi atas rute yang sudah ada,” imbuhnya.

Dalam diskusi yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komite II DPD RI La Ode Umar Bonte, Waris Halid, serta Anggota Komite II Abdul Kholik, Hemas turut menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan Kereta Api Malioboro Ekspres yang terjadi di Magetan, Jawa Timur, pada 19 Mei 2025.

“Kami turut berduka atas musibah yang merenggut nyawa empat warga. Negara harus hadir untuk melindungi warganya. Manajemen keselamatan kereta api harus ditingkatkan,” tegasnya.

Sementara itu, Abdul Kholik menekankan potensi wisata jalur kereta di wilayah Jawa Tengah Selatan, khususnya relasi Purwokerto-Wonosobo. “Ini bisa menjadi wisata kereta panoramik ke kawasan Dieng. Apalagi rute ini bisa mengatasi kemacetan darat menuju Semarang serta menghubungkan ke Bandara Soedirman di Purbalingga,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Prasarana Kereta Api, Jujun Endah Wahjuningrum, menjelaskan bahwa jalur sepanjang 92,82 km tersebut saat ini nonaktif dan menghadapi tantangan infrastruktur serius. Dari delapan stasiun yang ada, sebagian besar telah beralih fungsi, dan banyak jembatan tidak layak pakai.

“Kondisinya cukup memprihatinkan. Dari 13 jembatan, hanya tiga yang masih bisa digunakan untuk motor. Sisanya sudah lapuk. Beberapa stasiun bahkan berubah jadi toko atau bangunan lain,” jelas Jujun.

Ia menambahkan bahwa kajian reaktivasi sudah dilakukan sejak 2022. Namun, prosesnya akan bergantung pada keterlibatan PT KAI sebagai pemegang konsesi, serta koordinasi anggaran dan teknis dengan berbagai pihak.

Menutup diskusi, GKR Hemas menegaskan bahwa DPD RI melalui Komite II akan melanjutkan pembahasan dengan para pemangku kepentingan, termasuk melakukan tinjauan langsung ke jalur kereta yang akan direaktivasi.

Baca Juga