Airlangga Hartarto: RAPBN 2026 Fokus pada Ketahanan Pangan, Energi, dan Ekonomi Nasional

Kiki Apriyansyah | Jumat, 15 Agustus 2025 - 22:31 WIB


Pemerintah menegaskan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RAPBN 2026, yakni “Indonesia Tangguh dan Sejahtera”, dengan fokus pada penguatan ketahanan pangan, energi, dan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto memimpin konferensi pers terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) serta Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Dalam konferensi pers tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RAPBN tahun 2026 telah disusun selaras dengan visi “Indonesia Tangguh dan Sejahtera”. Fokus utama diarahkan pada penguatan kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi nasional.

"Untuk mendukung pencapaian tersebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi besar kebijakan yang mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi, program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta penguatan sektor pendidikan, kesehatan, pembangunan desa, koperasi, dan UMKM," ujar Airlangga.

Ia juga menekankan pentingnya pertahanan semesta serta akselerasi investasi dan perdagangan global sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi ke depan.

Pemerintah, lanjut Airlangga, berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan melalui berbagai sumber ekonomi baru. Salah satunya adalah diversifikasi pasar ekspor dan mitra dagang, dengan mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional dan memperluas akses ke kawasan non-tradisional seperti Afrika dan Timur Tengah. Di sisi lain, penguatan kerja sama multilateral, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pengembangan industri hilir dan semikonduktor juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang.

"Transisi energi menjadi elemen penting dalam pembangunan berkelanjutan dan penguatan ketahanan nasional," tambahnya.

Pemerintah tetap optimistis bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dan 2026 akan tercapai. Optimisme ini didukung oleh sejumlah indikator positif, seperti peningkatan investasi, impor barang modal, dan belanja modal pemerintah pada semester I-2025 yang diperkirakan akan mendorong produktivitas nasional.

Selain itu, stimulus ekonomi yang telah digulirkan pada semester I-2025 terbukti menjaga ketahanan ekonomi, dan akan dilanjutkan pada semester II-2025. Kebijakan deregulasi dan reformasi di sektor perdagangan dan investasi juga dinilai mampu meningkatkan kepercayaan investor.

"Peningkatan daya saing dan optimalisasi kerja sama perdagangan dan investasi akan menjadi kunci keberhasilan kita menghadapi tantangan global," tutup Airlangga.