Jakarta - Pengalaman panjang karir Birokrasi Sonny W Manalu di Kementerian Sosial yang lebih dari separuh masa tugasnya dipercayai menangani persoalan Kemiskinan dan Kelompok Marginal, baik di saat Eselon III, Eselon II hingga Eselon I. Membuat naluri pengabdian Sonny Manalu lebih terpanggil untuk bersentuhan langsung dengan persoalan persoalan penanganan Kemiskinan.
Ratusan Ribu keluarga tergolong miskin lewat program yang dilaksanakannya telah berhasil terentaskan. Mulai dari mereka yang tergolong miskin ektrim seperti Gelandangan Pengemis, hingga mereka yang terjebak kedalam masalah social akibat kemiskinan seperti Eks Narapidana, Eks Wanita Tuna Susila, juga Pekerja Migran bermasalah yang nekad berangkat ke Luar Negeri secara illegal dgn harapan bisa bekerja di luar negeri, berpenghasilan besar dan bisa mengangkat keluarganya dari lembah kemiskinan.
Sonny Manalu adalaah sosok tokoh yang unik, yang mampu menjalani dua lingkungan kerja yang karakteristik keduanya sangat bertolak belakang. Sonny Manalu seorang Birokrat Karir sekaligus Aktifis Organisasi. Dan keduanya bisa dan berhasil dijalaninya beriringan hingga ke tangga puncak. Sebagai seorang Birokrat Sonny sangat berpengalaman bekerja dalam tatatan Biriokrasi yang bekerja didalam hirarkhis komando. Disisi lain selaku Aktifis Organisasi yang posisi dan jabatannya cukup tinggi bahkan menjadi Ketua Umum di Tingkat Nasional, Sonny berada dilingkungan aktifis yang cara berpikirnya merdeka dan kritis dan tidak mengedepankan hirarkhis dan komando.
Ketika akan memasuki purna tugas sebagai ASN dengan jabatan terakhir Eselon I, sebenarnya Sonny Manalu sudah berencana akan mengisi masa masa purna tugasnya dengan berbagai tugas tugas social kemasyarakatan, termasuk melanjutkan aktifitasnya sebagai pengajar di beberapa Perguruan Tinggi. Akan tetapi Organisasi tempat dia bernaung Ormas MKGR salah satu Ormas pendiri Partai Golkar memintanya untuk bersedia maju DPR RI, agar nantinya jika terpilih bisa memerkuat barisan Partai Golkar berjuang di Parlemen khususnya memastikan penanganan Kemiskinan berjalan dengan baik demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Tidak ada alasan Sonny Manalu untuk menolak, dia meyakini kepercayaan Partai Golkar menempatkannya salah satu Bacaleg DPR RI di Dapil Sumut 1 meliputi Medan, D.Serdang, Tebing Tinggi dan Sergai, didasari atas Rekam Jejak prestasinya baik dilingkungan Birokrasi maupun dilingkungan Keorganisasian yakni memimpin Organisasi mulai di saat Mahasiswa, di Tingkat Sumatera Utara hingga di Tingkat Nasional.
Mengenal Singkat Sonny Manalu
Ketika Kuliah di IKIP Negeri Medan dan di Fisipol UDA Medan, naluri Organisasinya sudah tumbuh. Menjadi Anggota BPM dan Anggota Menwa di IKIP Negeri Medan, lanjut menjadi Ketua GMKI dan Ketua Umum Senat Mahasiswa di Univ.Darma Agung. Semenjak itu kepiawaaian Sonny berorganisasi sudah terlihat dan cemerlang, Sonny Manalu selalu tampil menjadi penentu sikap organisasinya didalam mensikapi setiap persoalan kemasyarakatan dan kepemudaan.
Ketika terpilih menjadi Ketua DPD Mahasiswa Pancasila Sumatera Utara, naluri politiknya mulai tumbuh. Sonny Manalu adalah satu dari 100 Tokoh Pemuda Sumatera Utara di tahun 1988 yang direkrut DPD Golkar Sumut mengikuti Diklat Kader Inti Golkar Sum,Utara,yang dikenal dengan istilah “Kader 100”, sekaligus satu satunya DPD Golkar Provinsi seluruh Indonesia yang berhasil merekrut tokoh tokoh Pemuda dari berbagai latar belakang yang dipersiapkan dan diharapkan menjadi penggerak inti Golkar ditengah tengah masyarakat.
Namun disaat semangat dan hasratnya ingin mendalami dunia politik, Ayahanda Sonny Manalu memberi nasehat dan mengarahkannya masuk kelingkungan Birokrasi mengikuti jejaak Ayahnya yang juga seorang Burokrat atau PNS. Sonny Manalu tidak tega mengecewakan dan menolak keinginan Ayahnya, dan akhirnya diterima menjadi PNS di Kementerian Sosial. Padahal Sonny tadinya sudah memersiapkan diri maju menjadi Calon Anggota DPRD Sumatera Utara dan Golkar siap memberi kesempatan baginya.
Walau sudah menjadi PNS, naluri Organisasinya tidak padam. Bahkan semakin meningkat, Awal Tahun 1992, Sonny Manalu mencalonkan diri menjadi Ketua Umum DPP Mahasiswa Pancasila pada Mubes ke-VII di Jakarta, dan terpilih. Serta merta Sonny Pindah tugas ke kantor pusat Kemensos sebab dari Jakarta dia harus menggerakkan Organisasi yang dia pimpin secara Nasional.
Tahun 1994 di ajak bergabung di DPP AMPI, menjadi Ketua DPP AMPI selama 3 periode, sekaligus menjadi Korwil AMPI Sumatera Utara. Tahun 2010, Sonny dipercaya menjadi Ketua DPP Ormas MKGR dan posisi itu dijabatnya selama 2 periode hingga Tahaun 2020, dan selanjutnya dipercaya menjadi Wakil Ketua Dewan Pakar Ormas MKGR hingga saat ini.
Disamping aktif ikut memimpin 3 Ormas sekaligus, DPP Mahasiswa Pancasila, DPP AMPI dan DPP Ormas MKGR. Sonny juga dipercaya menjadi Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna Nasional, dan saat ini masih dipercaya menjadi Ketua Presidium Alumni Mahasiswa Pancasila, Anggota Majelis Pertimbangan Organisasi Pemuda Pancasila dan saat ini Wakil Ketua Umum DPP Komite Masyarakat Danau Toba.
Pemegang DAN IV Karate serta Ketua Komisi Tinju Profesional Indonesiaa ini, tidak pernah surut jika sudah terlibat didalam aktifitas Organisasi, dia akan total melakukan perannya, ikut menentu arah pergerakan Organisasi.
Setiap periode Pemilu, Sonny Manalu selalu ditawarkan maju menjadi anggota DPR RI, tapi posisi jabatan Birokrasinya yang dikala itu cukup strategis, Pimpinannya di Kemensos selalu menolak permohonannya untuk diijinkan maju di kontestasi Pileg.
Ayahandanya memberi nasehat, agar Sonny focus menuntaskan , menyelesaikan tugas tugas birokrasinya.
“….Jika engkau bisa menyelesaikan tugas Birokrasimu hingga ke Puncak Karir dan menjalankannya dengan amanah tanpa cela,… setelah Purna Tugas, ikutlah kontestasi Politik. Pengalaman, Rekam Jejak, dan prestasi Birokrasi dan prestasi Organisasimu akan menjadi bekal dan modal utamamu maju DPR RI..”, begitu nasehat Ayahandanya.
Kini setelah Purna Tugas, berbekal dua Keppres yang diberikan Presiden Jokowi kepadanya, yakni Keppres Pengangkatannya pada Jabatan Eselon I dan Keppres Pengangkatannya menjadi Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, mengawasi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Dr.Sonny Westerling Manalu, merasa percaya diri siap melangkah mengikuti kontestasi Pileg 2024. Sonny Manalu siap berkompetisi dan Maju tanpa beban, tapi berjalan seperti air mengalir. Menyiapkan Visi, Konsep dan Gagasan, menyiapkan Strategi, menyiapkan relawan, menyiapkan waktu, tenaga dan pikiran. Serta melakukan sosialisasi secara berantai lewat para relawannya, yakni para pendamping Sosial yang sudah lama dibinanya selama bertugas di lingkungaan Birokrasi.
Sonny Manalu tahu persis visi dan missi perjuangan Partai Golkar yang sudah dikenalnya sejak 36 tahun yang lalu. Sehingga Sonny sangat tahu apa yang akan dia lakukan lewat Partai Golkar Partai pilihannya itu yakni Berkarya untuk mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, serta menjaga dan merawat Keberagaman dan fluralisme Indonesia dengan semangat Bhineka Tunggal Ika.