Anies Janji Usut Ulang Tragedi Maut Kanjuruhan

Agung Nugroho | Sabtu, 10 Februari 2024 - 06:41 WIB


Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan berjanji akan melakukan pengusutan ulang Tragedi Maut Kanjuruhan.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan berjanji akan melakukan pengusutan ulang Tragedi Maut Kanjuruhan. Dok: Tim media Anies Baswedan

Surabaya -Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan berjanji akan melakukan pengusutan ulang Tragedi Maut Kanjuruhan. 

"Belum semua pihak yang bertanggung jawab terungkap, apalagi mendapat sanksi setimpal. Penyelesaian kasus Tragedi Kanjuruhan masih belum jelas ujungnya," kata Anies dalam forum Desak Anies yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/2) malam.. 

Secara hukum, sejumlah orang yang terlibat memang telah dijatuhi hukuman. Namun, menurut Anies, penanganan Tragedi Kanjuruhan belum memenuhi rasa keadilan, terutama bagi keluarga 135 korban meninggal dan 647 korban terluka.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur, seusai lanjutan laga Liga 1 antara Arema FC yang kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya. Tragedi itu dipicu penembakan gas air mata kepada suporter mayoritas Aremania, pendukung Arema FC, yang mengakibatkan kematian banyak orang dan korban terluka.

Masyarakat Malang Raya terutama keluarga-keluarga yang kehilangan anak-anaknya dalam tragedi tersebut, kata Anies, pasti belum bisa menerima.

"Karena itu kami melihat ke depan ini harus diselesaikan dengan tuntas," ucapnya.

Karena itu, pasangan cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ini mengatakan, pihaknya memiliki empat poin rencana kerja menyelesaikan kasus Tragedi Kanjuruhan, bila terpilih.

"Satu, harus menguak apa yang sesungguhnya terjadi. Tanpa kita tahu yang apa sesungguhnya terjadi, bagi semua pihak tidak ada perasaan selesai. Closure hanya muncul kalau ada expose yang lengkap," ujar Anies.

Kedua, kata Anies, menghukum siapapun yang bertanggungjawab. Orang yang bersalah, tidak boleh melenggang tidak kena hukuman, semua harus mendapatkan sanksi setimpal dengan tanggungjawabnya.

Ketiga, ganti rugi. Hal ini, kata Anies dibutuhkan untuk meringankan beban keluarga. Meski ia mengakui ganti rugi tak akan menghilangkan rasa duka sedikit pun.

"Saudara-saudara sekalian saya harus garis bawahi, sebanyak apapun uang diberikan, sesantun apapun santunan itu diberikan, dia tidak akan pernah bisa mengobati kehilangan keluarga atas anak-anaknya yang meninggal di situ. Tapi, paling tidak, dia membantu mengurangi beban," katanya.

Poin keempat, kata Anies, komitmen agar peristiwa seperti itu tak terulang.

"Kerjakan empat itu rasanya kita akan closure, dan sesudah itu kita ambil hikmahnya supaya poin keempat terlaksana, jangan pernah terjadi lagi peristiwa seperti itu," pungkasnya.

Desak Anies Surabaya merupakan episode finale rangkaian kampanye Anies di pelbagai daerah. Di Surabaya, acara ini diklaim dihadiri oleh 20 ribu orang.