Ruang Pintar PNM, Bentuk Kepedulian Memajukan Pendidikan Anak di Indonesia

Yapto Eko Prahasta | Selasa, 02 Januari 2024 - 15:47 WIB


Riset yang dilakukan oleh TNGlobal juga menunjukkan dari 49 persen total responden mengaku tidak meratanya subsidi untuk fasilitas belajar dan 70 persen mengalami kesulitan akses internet.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto :

Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) tidak hanya komitmen sebagai lembaga pemberdayaan melalui pembiayaan dan pendampingan nasabah.

Perusahaan yang tergabung dalam ekosistem Bank Rakyat Indonesia (BRI) Group melalui Holding Ultra Mikro ini juga menuangkan kepeduliannya dengan menghadirkan Ruang Pintar di berbagai pelosok daerah Indonesia.

Bekerja sama dengan salah satu Non-profit Organization (NPO), SOS Children's Villages Indonesia, kini sudah ada 135 Ruang Pintar yang telah diresmikan dan beroperasi dengan baik.

“Ruang Pintar menyediakan kelas untuk 25-35 anak dengan fasilitas buku, alat tulis, komputer dan internet untuk melakukan pembelajaran daring. Mayoritas diperuntukkan bagi anak dari Nasabah PNM, tetapi beberapa Ruang Pintar juga ada yang menerima anak dari warga setempat,” kata Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.

Arief menjelaskan, tidak dipungkiri bahwa masih banyak lapisan masyarakat yang tertinggal dengan terbatasnya akses. Salah satu isu yang cukup krusial adalah kegiatan belajar mengajar pada anak usia wajib belajar.

“Melihat lebih dekat tantangan yang ada di daerah pelosok Indonesia, masih banyak siswa-siswi yang terpaksa berhenti belajar di masa pandemi covid-19,” ujarnya.

Riset yang dilakukan oleh TNGlobal juga menunjukkan dari 49 persen total responden mengaku tidak meratanya subsidi untuk fasilitas belajar dan 70 persen mengalami kesulitan akses internet.

"Harus fact finding juga kalau dari 15 juta nasabah kami saja masih sekitar 40 persen yang punya smartphone, proses untuk PNM juga dalam digitalisasi UMKM. Bagaimana dengan proses pembelajaran daring anak dari nasabah kami?," ungkap Arief.

"Kan itu jadi perhatian kami juga," sambungnya.

Berkomitmen dalam pilar Community Development di Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan, Kepala Divisi JMT Mira Damayanti menekankan aksi tersebut harus lebih dari tanggung jawab, tetapi goodwill perusahaan kepada Nasabah PNM.

"Program comdev PNM harus dipastikan tepat guna. Maka dari itu, Ruang Pintar sendiri hadir karena tinjauan kami yang panjang di lapangan menemui ibu-ibu nasabah dan keluhannya selama pandemi," kata Arief.

Ruang Pintar Blondo di Magelang, Jawa Tengah, bicara banyak soal dampak baik program ini terhadap masyarakat sekitar.

"Saat masih pandemi lalu, benar-benar dirasa manfaat kehadirannya, sekarang situasi sudah normal kembali, Ruang Pintar dengan berbagai kegiatannya, pendampingan pembelajaran dengan kurikulum yang sangat menarik, benar-benar bagaikan oase di padang gurun," kata pengurus Ruang Pintar Blondo, Budi Susilo.

Harapan untuk memajukan anak bangsa akan terus diupayakan. Agar PNM dapat terus tumbuh, peduli, dan menginspirasi.

Kegiatan ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pengentasan kemiskinan (Poin 1), berkurangnya kesenjangan (Poin 10), dan kota dan permukiman yang berkelanjutan (Poin 11).